Baja adalah logam aloy yang komponen utamanya adalah besi,
dengan karbon sebagai
material pengaloy utama. Karbon bekerja sebagai agen pengeras, mencegah atom
besi, yang secara alami teratu dalam lattice,
begereser melalui satu sama lain. Memvariasikan jumlah karbon dan penyebaran
alloy dapat mengontrol kualitas baja. Baja dengan peningkatan jumlah karbon
dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh.
Definisi klasik, baja adalah besi-karbon aloy dengan kadar karbon sampai 5,1
persen; ironisnya, aloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal
dengan besi
Sekarang ini ada beberapa kelas
baja di mana karbon diganti dengan material aloy lainnya, dan karbon, bila ada,
tidak diinginkan. Definisi yang lebih baru, baja adalah aloy berdasar-besi yang
dapat dibentuk seccara plastik.
Dan umumnya baja juga menjadi bahan
pelapis rompi
anti peluru, yang dimana baja menjadi bahan pelapis bahan inti rompi
tersebut, yaitu bahan milik Kevlar.
Sejarah Penemuan Baja
Teknik peleburan logam telah ada
sejak zaman Mesir kuno pada tahun 3000 SM. Bahkan pembuatan perhiasan dari besi
telah ada pada zaman sebelumnya. Proses pengerasan pada besi dengan heat
treatment mulai diperkenalkan untuk pembuatan senjata pada zaman Yunani 1000
SM.
Proses pemaduan yang dibuat mulai
ada sejak abad 14 yang diklasifikasikan sebagai besi tempa. Proses ini dilakkan
dengan pemanasan sejumlah besar bijih besi dan charchoal dalam tungku atau
furnance. Dengan proses ini bijih besi mengalami reduksi menjadi besi sponge
metalik yang terisi oleh slag yang merupakan campuran dari pengotor metalik dan
abu charcoal. Spone iron ini dipindahkan dari furnance pada saat masih
bercahaya dan diselimuti oleh slag yang tebal lalu slagnya dihilangkan untuk
memperkuat besi. Pembuatan besi meggunakan metode ini menghasilkan kandingan
slag sekiar 3 persen dan 0,1 persen pengotor lain. Kadang kala hasil produksi
dengan metode ini menghasilkan baja bukannya besi tempa. Parapembuat besi
belajar untuk membuat baja dengan memanaskan besi tempa dan charcoal pada boks
yang terbuat dar tanah liat selama beberapa hari. Dengan proses ini besi akan
menyerap cukup karbon untuk menjadi baja sebenarnya.
Setelah abad ke 14 tungku atau
furnance yang digunakan mulai mengalami peningkatan ukuran dan draft yang
digunakan untuk pembakaran gas melewati “charge,” pada pencampuran material
mentah. Pada tungku yang lebih besar ini, bijih besi pada bagian bagian atas
furnance akan direduksi pertama kali direduksi menjadi besi metalik dan
menghasilkan banyak karbon sebagai hasil dari serangan gas yang dilewatinya.
Hasil dari furnance ini adalah pig iron, yaitu paduan yang meleleh pada
temperatur rendah. Pig iron akan dproses lebih lanjut untuk membuat baja.
Pembuatan baja modern menggunakan
blast furnance yang juga digunakan untuk memurniakan besi oleh pembuat besi
yang lamapu. Proses pemurnian besi cair dengan peledakan udara diakui oleh
penemu Inggris Sir Henry Bessemer yang mengembangkan Bessemer furnance,
atau pengkonversi, pada tahun 1855. Sejak tahun 1960 telah diproduksi baja dari
besi bekas secara kecil-kecilan pada furnance elektrik, sehingga dinamakan mini
mills. Mini mills adalah komponen yang sangat sangat penting bagi produksi baja
Amerika. Mills yang lebih besar digunakan pada produksi baja dari bijih besi.
Proses pembuatan baja
Baja diproduksi didalam dapur
pengolahan baja dari besi kasar baik padat maupun cair, besi bekas ( Skrap )
dan beberapa paduan logam. Ada beberapa proses pembuatan baja antara lain :
PROSES KONVERTOR
terdiri dari satu tabung yang
berbentuk bulat lonjong dengan menghadap kesamping.
Sistem kerja
·
Dipanaskan
dengan kokas sampai ± 1500 0C,
·
Dimiringkan
untuk memasukkan bahan baku baja. (± 1/8 dari volume konvertor)
·
Kembali
ditegakkan.
·
Udara
dengan tekanan 1,5 – 2 atm dihembuskan dari kompresor.
·
Setelah
20-25 menit konvertor dijungkirkan untuk mengelaurkan hasilnya.
·
proses
Bassemer (asam)
lapisan bagian dalam terbuat dari
batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam (SiO2),
Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat
bereaksi dengan SiO2, SiO2 +
CaO
CaSiO3
·
proses
Thomas (basa)
Lapisan dinding bagian dalam
terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan magnesium
(CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara
1,7 – 2 %, Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P
membentuk oksida phospor (P2O5), untuk mengeluarkan besi cair
ditambahkan zat kapur (CaO),
3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)
PROSES SIEMENS MARTIN
menggunakan sistem regenerator (±
3000 0C.) fungsi dari
regenerator adalah:
1.
memanaskan
gas dan udara atau menambah temperatur dapur
2.
sebagai
Fundamen/ landasan dapur
3.
menghemat
pemakaian tempat
Bisa digunakan baik besi kelabu
maupun putih,
·
Besi
kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (SiO2),
·
besi
putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % MgCO3 + 60 % CaCO3)
PROSES BASIC OXYGEN FURNACE
·
logam
cair dimasukkan ke ruang baker (dimiringkan lalu ditegakkan)
·
Oksigen
(± 1000) ditiupkan lewat Oxygen
Lance ke ruang bakar dengan
kecepatan tinggi. (55 m3 (99,5
%O2) tiap satu ton muatan) dengan tekanan 1400 kN/m2.
·
ditambahkan
bubuk kapur (CaO) untuk menurunkan kadar P dan S.
Keuntungan dari BOF adalah:
·
BOF
menggunakan O2 murni
tanpa Nitrogen
·
Proses
hanya lebih-kurang 50 menit.
·
Tidak
perlu tuyer di bagian bawah
·
Phosphor
dan Sulfur dapat terusir dulu daripada karbon
·
Biaya
operasi murah
PROSES DAPUR LISTRIK
temperatur tinggi dengan menggunkan
busur cahaya electrode dan induksi listrik.
Keuntungan :
·
Mudah
mencapai temperatur tinggi dalam waktu singkat
·
Temperatur
dapat diatur
·
Efisiensi
termis dapur tinggi
·
Cairan
besi terlindungi dari kotoran dan pengaruh lingkungan sehingga kualitasnya baik
·
Kerugian
akibat penguapan sangat kecil
PROSES DAPURKOPEL
mengolah besi kasar kelabu dan besi
bekas menjadi baja atau besi tuang.
Proses
·
pemanasan
pendahuluan agar bebas dari uap cair.
·
Bahan
bakar(arang kayu dan kokas) dinyalakan selama ± 15 jam.
·
kokas
dan udara dihembuskan dengan kecepatan rendah hingga kokas mencapai 700 – 800
mm dari dasar tungku.
·
besi
kasar dan baja bekas kira-kira 10 – 15 % ton/jam dimasukkan.
·
15
menit baja cair dikeluarkan dari lubang pengeluaran.
Untuk membentuk terak dan
menurunkan kadar P dan S ditambahkan batu kapur (CaCO3) dan akan terurai
menjadi:
akan bereaksi dengan karbon:
Gas CO yang dikeluarkan melalui
cerobong, panasnya dapat dimanfaatkan untuk pembangkit mesin-mesin lain.
PROSES DAPUR CAWAN
·
Proses
kerja dapur cawan dimulai dengan memasukkan baja bekas dan besi kasar dalam
cawan,
·
kemudian
dapur ditutup rapat.
·
Kemudian
dimasukkan gas-gas panas yang memanaskan sekeliling cawan dan muatan dalam
cawan akan mencair.
·
Baja
cair tersebut siap dituang untuk dijadikan baja-baja istimewa dengan
menambahkan unsur-unsur paduan yang diperlukan
Sumber:
https://shinqueena.wordpress.com/2009/06/07/baja-dan-proses-pembuatannya/
No comments:
Post a Comment