Sama seperti dua minggu sebelumnya, di minggu terakhir ini kami melakukan uji tekan beton yang telah berumur 28 hari. Hasil uji yang dilakukan pada hari ini lah yang menjadi penentu apakah beton dibuat sesuai dengan spesifikasi awal yaitu 250 kg/cm2 atau tidak.
Sehari sebelumnya, kami mengeluarkan beton dari proses curing yang dilanjutkan dengan proses caping seperti sebelumnya. Kami timbang berat kedua beton terakhir dan diuji dengan menggunakan mesin UTM.

Data yang kami dapatkan dari hasil pengujian beton berumur 28 hari ini adalah:
Beton 250-k
Beton 1 : Massa: 11,6 kg
Kuat tekan: 218.1721687 kg/cm2
Beton 2 : Massa: 11,8 kg
Kuat tekan: 218.8539759 kg/cm2
Ternyata, hasil yang didapat tidak mencapai spesifikasi kuat tekan beton yang diminta pada awalnya. Dari hasil anailisis kelompok kami, kami menduga adanya:
1. Salah perhitungan material pembentuk agregat, dapat diakibatkan karena ketidaktelitian maupun karena material yang digunakan untuk pembuatan pada minggu kedua berbeda spesifikasinya dengan material yang diuji pada minggu pertama, sehingga mempengaruhi kualitas beton.
2. Penambahan air yang berlebih pada saat proses pencampuran beton di dalam mixer. Hal ini dilakukan saat itu karena campuran beton terlihat kurang encer, tidak sesuai dengan parameter yang dibuat sebelumnya.
3. Proses curing yang tidak merata, disebabkan penuhnya baik air sehingga hanya setengah bagian beton saja yang terendam. Hal ini dapat mengakibatkan air menguap dari bagian beton yang tidak terendam dalam air.
No comments:
Post a Comment